Muhammad Juanda Dalam Kenangan

Hasballah - Minggu, 24 Agustus 2025 12:51 WIB
Muhammad Juanda Dalam Kenangan
Muhammad Juanda, lahir pada 22 Juli 1994 silam, merupakan Putra dari pasangan Hasballah- Suryati, adalah warga kecamatan Kota Sigli, Pidie Aceh.

Muhammad Juanda saat itu meniti pendidikan mulai Taman Kanak kanak (TK) Aisyiyah Sigli selama setahun, kemudian melanjutkan ke SD Negeri No.3 Sigli.

Saat duduk di kelas tiga, Muhammad Juanda sempat pindah ke SD Negeri Klieng, Miruk Aceh Besar, karena orangtuanya mendapat mutasi tugas selaku ASN tahun 2001 di Pemerintah Aceh.

Di awal Tahun 2003, almarhum pindah sekolah ke SD No.3 Tangse, Pidie, lantaran Ayahnya mendapat mutasi tugas ke Kantor Camat setempat.

Masih tahun 2003, berkisar bulan Mei, ayahnya ditarik ke Kantor Kominfo Pidie, otomatis keluarga semua pindah ke Sigli, dan Muhammad Juanda didaftar masuk sekolah SD Negeri 3 Sigli dibangku kelas 4.

Hari itu, Minggu 24 Agustus 2003, hari yang bahagia baginya, namun berakhir tragis. Pasalnya, Ia ingin ke tempat kakaknya di Bluk Guci, Indrajaya untuk bermain-main karena libur minggu.

Selaku ayah, saya tulus mengantarnya ketempat kakaknya itu, dengan harapan sore hari dijemput untuk sekolah seperti biasa pada Senin. Namun, miris sekali sekira pukul 10 pagi Muhammad Juanda dilaporkan terjatuh dari sebatang pohon sentul setinggi empat meter.

Entah bagaimana bisa terjatuh tidak satupun tahu, lalu oleh kakaknya, Muhammad Juanda langsung dilarikan ke RS Chik Ditiro Sigli.

Di RSU saat itu, tidak ada alat scan medis untuk pasien terbentur yang memadai, karena ia terbentur kepala dengan semacam bebatuan.

Darah segar mengucur deras dari hidung dan telinga, tangis keluarga meledak di ruang IGD, hari itu juga Muhammad Juanda divawa dengan ambulance ke RSUZA Banda Aceh.

Di RSUZA, perawatan intensif luar biasa, dokter IGD langsung menangani. Sementara jam menunjukkan pukul 04.00 WIB.

Muhammad Juanda terbaring kaku, didampingi ibunya, kakak, makcik, kakek dan sejumlah keluarga dekat, akhirnya, Muhammad Juanda yang masih anak-anak itu menghembuskan napas terakhir.

Tangis sedih bercampur duka mendalam berputar putar di ruang-ruang IGD. Hari itu juga, jenazah almarhum Muhammad Juanda dibawa pulang ke Sigli untuk dikebumikan.

Muhammad Juanda tercinta, kami semua sangat mencintaimu dan berharap engkau ada diantara kami selalu untuk bercanda tawa, makan bersama dan jalan jalan bersama.Tapi semua itu sirna lenyap seketika, manakala ku tahu engkau tidak berada di sisi kami.

Muhammad Juanda anakku tercinta, tersenyumlah Nak dan berbaringlah di sana, disisi Allah, Tuhan yang memiliki cinta nan abadi. (Hasballah basyah)

SHARE:
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru