Bupati Pidie Jaya: Sekolah Rakyat Upaya Putuskan Rantai Kemiskinan
Hasballah - Rabu, 01 Oktober 2025 13:02 WIB

Meureudu - Bupati Pidie Jaya H. Sibral Malasyi MA, S.Sos, ME secara resmi membuka kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Sekolah Rakyat Kabupaten Pidie Jaya Tahun 2025 dengan prosesi Peusijuek (Tepung tawar) dan doa bersama di Kecamatan Trienggadeng, Selasa (30/9/2025).
Kegiatan ini dihadiri Wakil Bupati Pidie Jaya H. Hasan Basri, ST, MM, Sekretaris Daerah Pidie Jaya Dr. Munawar Ibrahim, S. Kp, M.PH, Unsur Forkopimda, Ketua DPRK, Kapolres, Dandim 0102/Pidie-Pidie Jaya, Kajari, Ketua PN Meureudu, Ketua Mahkamah Syar'iyah, Ketua MPU, para kepala SKPK, jajaran Muspika, serta para guru, tenaga kependidikan, dan siswa Sekolah Rakyat.
Dalam sambutannya, Bupati Pidie Jaya menyampaikan penyelenggaraan Sekolah Rakyat merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden RI Nomor 8 Tahun 2025 tentang penghapusan kemiskinan ekstrem serta Keputusan Kementerian Sosial Nomor 49/HUK/2025 tentang Tim Formatur Penyelenggaraan Sekolah Rakyat.
Seleksi Peserta dan Jenjang Pendidikan, Proses penerimaan siswa Sekolah Rakyat diprioritaskan bagi keluarga dari Desil 1 (10% keluarga termiskin) dan Desil 2 (11–20% keluarga termiskin) berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Seleksi dilakukan melalui verifikasi ekonomi, kunjungan rumah, wawancara orang tua, dan tes kesehatan. Tahun ini, terdapat 75 siswa terpilih yang terbagi dalam tiga jenjang pendidikan:
SD: 25 siswa (14 laki-laki, 11 perempuan), SMP: 25 siswa (12 laki-laki, 13 perempuan), SMA: 25 siswa (9 laki-laki, 16 perempuan), Kepala Sekolah dan Tenaga Pendidik Melalui proses seleksi yang ketat, terpilih Ibu Dewi Juliana, S.Pd sebagai Kepala Sekolah Rakyat Terintegrasi 26 Pidie Jaya.
Adapun tenaga pengajar berjumlah 17 orang guru (6 laki-laki, 11 perempuan) yang berasal dari Pidie Jaya, Banda Aceh, Aceh Jaya, Nagan Raya, Aceh Selatan, Sumatera Barat, dan Jawa Tengah.
Selain itu, terdapat 33 tenaga pendidik dan penunjang yang terdiri dari tata usaha, operator, bendahara, wali asuh, wali asrama, tenaga kesehatan, satpam, petugas kebersihan, hingga juru masak.
Sebagai bentuk Komitmen Pemerintah, Bupati Pidie Jaya H. Sibral Malasyi MA, S.Sos, ME menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya mendukung penuh program ini sebagai bentuk upaya memutus rantai kemiskinan antargenerasi melalui pendidikan berkualitas.
Sekolah Rakyat dirancang sebagai pendidikan gratis berbasis boarding school dengan fasilitas asrama, laboratorium, serta teknologi pembelajaran modern.
"Anak-anakku sekalian, jangan pernah minder karena latar belakang keluarga. Kalian adalah generasi pilihan yang diberi kesempatan emas untuk belajar dan meraih cita-cita. Gunakanlah kesempatan ini dengan sungguh-sungguh, karena kelak kalianlah yang akan memimpin daerah dan bangsa ini," pesan Bapak Bupati Pidie Jaya.
"Program Sekolah Rakyat yang digagas Presiden Prabowo ini adalah ikhtiar pemerintah untuk memberikan kesempatan pendidikan layak, menanamkan keterampilan akademik maupun non-akademik, serta membentuk karakter nasionalisme dan kemandirian pada anak-anak dari keluarga kurang mampu," tambahnya.
Acara ditutup dengan doa bersama serta harapan agar Sekolah Rakyat Pidie Jaya menjadi contoh nyata dalam meningkatkan partisipasi pendidikan dan mengurangi angka putus sekolah di Aceh. (*)
SHARE:
Tags
Berita Terkait

KIP Pidie Gelar Pleno Terbuka Rekapitulasi PDPB

Bupati Pidie Cup: Derre Aceh Utara Benam Hercules Pidie 1-0

Sekda Pidie Pimpin Peringatan Hari Kesaktian Pancasila

Cegah Stunting, Pemkab Pidie Gelar Lomba B2SA

Bupati Pidie Cup: Tim Rufi 91 FC Sigli Bantai Persibamer 1-0

Bupati Pidie Cup: TIm Akhyar GLD Gulung PSBL Langsa
Komentar